Textbook
Metode kritik ad-dakhil fit-tafsir : cara mendeteksi adanya infiltrasi dan kontaminasi dalam penafsiran Al-Qur'an
Dalam menafsirkan Al-Qurâan, seorang mufasir kerap tersandera oleh pra-pemahaman dan latar belakang keilmuan serta ideologinya. Akibatnya, ia tidak mampu âmembunyikanâ Al-Qurâan secara objektif. Ketika objektivitas penafsiran tergadaikan, hasil penafsirannya akan jauh panggang dari api. Al-Qurâan tidak lagi dapat âberbicaraâ tentang dirinya, tapi justru semakin menjauh dari pesan-pesan universalnya.Keadaan itu kian memprihatinkan ketika di dalam kitab-kitab tafsir ditemukan sejumlah sumber data penafsiran yang tidak dapat dipertanggungjawabkan keabsahannya, semacam riwayat israâiliyat, hadis palsu, dan pendapat para pendahulu yang tak jelas asal-usulnya. Inilah yang dikenal dengan ad-dakhîl fi at-tafsîr (infiltrasi penafsiran).Secara sederhana, ad-dakhîl dapat dipahami sebagai sebuah data yang tidak ada sangkut pautnya dengan tafsir Al-Qurâan, hanya saja dimasukkanâsecara sengaja atau tidakâke dalam kitab tafsir sehingga bagi pembaca (terutama awam) data tersebut dianggap sebagai bagian dari tafsir Al-Qurâan, padahal sejatinya tidak.Lalu bagaimana cara mengetahui adanya ad-dakhîl dalam tafsir yang kita baca? Apa saja yang bisa dikategorikan ad-dakhîl dalam tafsir?Buku ini hadir untuk menjawabnya dengan merujuk pada kitab ad-Dakhîl fi Tafsîr al-Qurâân al-Karîm karya ilmuwan Al-Qurâan Abd al-Wahhâb Fâyed (1936â1999).
213100065 | T 2X1.3 MUH m | Perpustakaan Pusat (Lantai 3) | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - No Loan |
Tidak tersedia versi lain