Textbook
Pengembangan Modul Turunan Sma Menggunakan Problem Based Learning Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
Penelitian ini dilakukan karena masih terbatasnya bahan ajar yang
digunakan pada kegiatan pembelajaran serta hasil belajar siswa yang masih rendah
karena dalam kegiatan pembelajarannya masih menggunakan model konvensional.
Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan serta untuk
mengetahui kevalidan, kepraktisan dan keefektifan dari bahan ajar modul turunan
menggunakan problem based learning yang akan dikembangkan. Metode yang
digunakan pada penelitian ini adalah Research and Development (R&D) dengan
menggunakan desain pengembangan ADDIE. Subjek penelitian ini adalah siswa
kelas XI IPA 1 dan XI IPA 2 di SMA Negeri 1 Susukan. Teknik pengumpulan data
pada penelitian ini adalah teknik observasi, teknik angket, dan teknik tes. Hasil
penelitian ini berupa bahan ajar modul turunan menggunakan problem based
learning yang valid, praktis, dan efektif. Proses pengembangan bahan ajar
menggunakan desain pengembangan ADDIE dengan 5 tahapan yaitu tahap analisis
(analysis) ditahap ini meliputi analisis kebutuhan, analisis karakteristik siswa, dan
analisis kurikulum. Tahap perancangan (design) meliputi pengumpulan referensi
terkait dengan materi turunan, merancang kerangka modul, dan menyusun
instrumen penelitian. Tahap pengembangan (development) meliputi realisasi
modul, validasi modul, dan revisi modul. Tahap implementasi (implementation)
adalah tahap uji coba modul yang telah divalidasi dan direvisi kepada siswa. Tahap
evaluasi (evaluation) bertujuan untuk memperbaiki dan mengetahui keefektifan
dari bahan ajar yang dikembangkan. Bahan ajar modul turunan menggunakan
problem based learning dinyatakan “Sangat Valid” karena hasil analisis validasi
modul mendapatkan persentase sebesar 93%. Bahan ajar modul turunan
menggunakan problem based learning dinyatakan “Praktis” karena hasil analisis
angket respon siswa mendapatkan persentase sebesar 80%. Uji efektiifitas pada uji
independent simple t-test kelas eksperimen dan kelas kontrol mendapatkan nilai sig
sebesar 0,000. Diketahui bahwa sig 0,000 < 0,005 hal ini menunjukkan bahwa
terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar kelas eksperimen dan kelas
kontrol serta uji N-Gain Score kelas eksperimen mendapatkan rata-rata lebih besar
dari kelas kontrol. Kelas kontrol dalam uji N-Gain Score mendapatkan rata-rata
sebesar 0,5306 dengan kategori “Sedang” dan mendaptakan rata-rata pada uji NGain Score Persen sebesar 53% dengan tafsiran “Kurang efektif”. Kelas eksperimen
dalam uji N-Gain Score mendaptakan rata-rata sebesar 0,6639 dengan kategori
“Sedang” dan Uji N-Gain Score Persen mendapatkan rata-rata sebesar 66% dengan
tafsiran “Cukup Efektif”. Sedangkan Kelas eksperimen dalam uji N-Gain Score
mendaptakan rata-rata sebesar 0,6639 dengan kategori “Sedang” dan Uji N-Gain
Score Persen mendapatkan rata-rata sebesar 66% dengan tafsiran “Cukup Efektif.
Manfaat penelitian ini adalah agar bahan ajar yang dikembangkan dapat dijadikan
sebagai bahan ajar alternatif dalam meningkatkan hasil belajar matematika.
227305064 | K MTK-22064 FIT p | Perpustakaan Pusat (Lantai 3) | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - No Loan |
Tidak tersedia versi lain