Textbook
Makna Simbolik Tradisi Ruwatan di Desa Lajer Kecamatan Tukdana Kabupaten Indramayu
Tradisi Ruwatan ini merupakan sebuah rangkaian upacara
pembebasan malapetaka atau biasa disebut juga sebagai upacara pensucian
diri. Upacara tersebut dimaksudkan untuk membebaskan manusia dari aib
dan dosa sekaligus juga menghindarkan diri agar tidak dimangsa
Murwakala. Ruwatan sendiri merupakan tradisi yang sebenarnya sudah
mengadopsi ajaran agama Islam seperti diadakannya acara selametan yang
bertujuan untuk menyelamatkan anak dari marahbahaya atau dengan kata
lain untuk meminta keselamatan dan kesehatan dari Allah SWT.
Untuk mempertajam penelitian ini maka dirumuskan kedalam
pertayaan sebagai berikut: 1). Bagaimana proses upacara tradisi Ruwatan di
Desa Lajer Kecamatan Tukdana kabupaten Indramayu? 2). Apa makna
simbolik dalam upacara tradisi Ruwatan di Desa Lajer Kecamatan Tukdana
Kabupaten Indramayu?.
Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui: “Proses dan Makna
Simbolik Upacara Tradisi Ruwatan di Desa Lajer Kecamatan Tukdana
Kabupaten Indramayu”.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan
kualitatif dengan menggunakan metode analika semiotika. Sedangkan
pengumpulan data yang dilakukan melalui teknik wawancara, Observasi dan
dokumentasi.
Disimpulkan bahwa, dalam tradisi Ruwatan ini dalam mengkaji
unsur-unsur media ritualnya ada makna simbol yang terkandung dalam
kehidupan manusia. Terdapat banyak simbol pada tradisi Ruwatan
diantarnya: Air sumur, sega tumpeng, panggangan ayam, banyu werna pitu,
bunga setaman, prosesi siraman, bambu kuning, sesaji/selametan,
penyerahan sarana, tirakat, upacara potong rambut, dan pewayangan.
Simbol-simbol tersebut memiliki makna yang harus dipahami dan dipelajari
bagi penerusan tradisi masyarakat karena nilai-nilai tersebut dijadikan
sebagai tuntunan kehidupan dihari yang akan datang sebagai warisan nilai
para leluhur yang sudah pernah melaksanakannya secara turun-temurun dan
harus dipertahankan serta dilestarikan sebagai penghormatan kepada
leluhur terdahulu dengan membuktikan rasa cinta terhadap tradisi
kebudayaan Indonesia.
227104002 | K AFI-22002 SUN m | Perpustakaan Pusat (Lantai 3) | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - No Loan |
Tidak tersedia versi lain