Textbook
Sejarah dan Makna Filosofi Transformasi Institusi Peguron Kaprabonan Menjadi Institutsi Kesultan Kerajaan
Pangeran Aroeman Raja Kaprabon VIII bangkit untuk
mengembalikan haknya dimasa lalu sebagai Sultan Kaprabonan, karena
putera pertama yang telah diangkat sebagai putera mahkota dari Sultan
Anom I (Sultan Keraton Kanoman pertama) menjadi bukti otentik
tertulis untuk memperkuat alasan transformasi Institusi Peguron
Kaprabonan menjadi Institusi Kesultana/Kerajaan.
Adapun tujuan dari penelitian ini untuk mendeskripsikan
sejarah dan makna filosofi perubahan institusi Kaprabonan dari
Peguron menjadi Keraton. Dalam menyusun skripsi ini penulis
menggunakan metode penelitian sejarah yang mencakup heuristic,
verifikasi, interprestasi, dan histiografi. Dan teknik pengumpulan data
yang digunakan adalah studi pustaka, dan studi dokumentasi.
Hasil dari penelitian ini Dari pemaparan pada bab-bab
sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa Sejarah Kaprabonan pertama kali
didirikan pada tahun 1696 M oleh PRA Raja Kaprabon, sejak pertama berdiri
Kaprabonan tidak memiliki wilayah kekuasaan sehingga penguasanya tidak
dipandang sebagai seorang Sultan kedudukannya berbeda dengan Sultan
Sepuh, Sultan Anom, dan Sultan Kacirebonan. Adapun makna filosofis
transformasi Peguron Kaprabonan menjadi kerajaan/kesultanan terhadap
pengembangan budaya adalah sebagai pemangku adat-tradisi Kesultanan
Cirebon yang masih dilestarikan di Kaprabonan hingga saat ini, seperti :
Upacara Panjang Jimat, Rajaban, Grebeg Syawal serta ikut dalam kegiatan
Festival Budaya Keraton Nusantara sejak tahun 2017.
227101013 | K SKI-220013 HAM s | Perpustakaan Pusat (Lantai 3) | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - No Loan |
Tidak tersedia versi lain