Textbook
Tafsir hak perempuan dalam konteks nika paksa(Studi komparatif tafsir Al-Qurtubi dan tafsir Al-Misbah)
Kejadian nikah paksa yang sudah menjadi bagian dari sebuah
kebiasaan dengan iming-iming dalih agama, bahwa ada intervensi atau
campur tangan orang tua dalam hal ini (wali) yang dirujukkan pada hak ijba>r.
Dalam Al-Qur’an disebutkan hak orang tua dalam menentukan jodoh
anaknya, dan hak perempuan dalam menentukan sendiri pasangannya untuk
ia nikahkan. Dalam hal ini perempuan yang berimplikasi terhadap pernikahan
paksa. Oleh karena itu, masalah utama yang dibahas dalam skripsi ini adalah
sejauh mana hak perempuan dalam menentukan jodohnya sendiri dalam tafsi>r
ja>mi’ul ah}ka>m dan tafsi>r al-mis}ba>h}. Jenis penelitian yang dilakukan adalah
penelitian kepustakaan (Library Research). Sumber data primer yang
digunakan penulis yaitu tafsi>r ja>mi’ul ah}ka>m dan tafsi>r al-mis}ba>h} dan sumber
data sekunder yang digunakan penulis yaitu buku, jurnal, artikel, kamuskamus bahasa Arab dan litelatur lainnya untuk pendukung data penelitian ini.
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dengan cara melihat,
menafsirkan, dan menganalisa dengan menggunakan hermeneutika tauhid.
Dan metode yang digunakan bersifat deskriptif analisis. Hasil penelitian ini
dapat disimpulkan bahwa, perempuan terkait pernikahan mempunyai hak
dalam menentukan pasangan. Karena ayah atau wali tidak boleh memaksa
anaknya menikah dengan yang tidak disukai apabila ia telah dewasa. Seorang
wali harus merundingkannya terlebih dahulu dengan anak perempuannya,
sebagaimana yang dikatakan oleh al-Qurt}u>bi. Jika anak di bawah
perwaliannya setuju, maka pernikahannya sah, namun jika tidak setuju, maka
pernikahannya tidak sah, dan perempuan tersebut dapat membatalkan
pernikahannya.
227103008 | K IAT-22008 AHm t | Perpustakaan Pusat (Lantai 3) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain