Textbook
Resepsin Al-Qur'an dalam tirakat puasa ngrowot di pondok pesantren babakan ciwaringin cirebon
Al-Qur’an merupakan kitab suci yang penuh dengan keistimewaan,
didalamnya terdapat berbagai keutamaan-keutamaan sebagai petunjuk bagi
umat Islam. Sehingga fenomena pembacaan al-Qur’an menjadi sangat
beragam, hal ini merupakan bentuk apresiasi dan respon umat Islam
terhadapnya. Terdapat model pembacaan al-Qur’an yang dipercaya untuk
mendatangkan kekuatan magis, seperti dalam pembacaan tirakat puasa
Ngrowot. Puasa Ngrowot adalah tirakat puasa yang dilakukan dengan cara
seorang pelaku tidak memakan makanan yang terbuat dari beras selama masa
pelaksanaanya. Tidak hanya itu, dalam tirakat puasa Ngrowot juga seorang
pengamal harus membaca ayat dan surat-surat pilihan tertentu dalam alQur’an yang diyakini mampu mendatangkan hal-hal postitif dan
mendatangkan kekuatan magis. Ditemukan dua versi yang berbeda dalam
proses pembacaanya meski dalam pengamalanya sama, yakni tidak
menkonsumsi makanan yang terbuat dari bahan beras.
Dari fenomena di atas, penulis berusaha meneliti terhadap
penggunaan ayat dan surat-surat pilihan. Ada tiga model Resepsi al-Qur’an,
yakni resepsi interpretasi, resepsi estetis dan resepsi fungsional. Dari keriga
tipologi kajian tersebut, penulis menggunakan resepsi Interpretasi dan
resepsi Fungsional yang digagas oleh Hans Robert Jeus, serta menggunakan
pendekatan Fenomenologi Edmund Husserl yang digunakan sebagai alat
analisis dalam penelitian ini. Metode yang digunakan dalam penelitian ini
adalah dengan melalui pedekatan deskriptif kualitatif. Adapun untuk
mendapatkan data-data yang terkait dengan tema penelitian digunakan
beberapa metode pengumpulan data dengan melakukan observasi,
wawancara mendalam dan dokumentasi.
Dalam penelitian ini, makna yang terkandung dalam tirakat puasa
Ngrowot adalah sebagai bentuk riyad}a dalam upaya mengolah hati dan jiwa,
serta mengandung banyak manfaat lainya. Adapun ayat dan surat-surat alQur’an yang diyakini dapat mendatangkan kekuatan magis dan hal-hal
positif lainya yaitu, dengan menggunakan 3 surat pilihan dan 2 ayat alQur’an. 3 surat yang dimaksud adalah: Pertama, surat Al-Fatih}ah}. Kedua,
Surat Al-Ikhlas}, dan ketiga, surat Asy-Syarah}. Sedangkan 2 ayat yang
digunakan yaitu: Pertama, Surat Al-Baqarah ayat 255. Dan kedua, Surat
Asy-Syuro’ ayat 19. Al-Qur’an merupakan kitab suci yang penuh dengan keistimewaan,
didalamnya terdapat berbagai keutamaan-keutamaan sebagai petunjuk bagi
umat Islam. Sehingga fenomena pembacaan al-Qur’an menjadi sangat
beragam, hal ini merupakan bentuk apresiasi dan respon umat Islam
terhadapnya. Terdapat model pembacaan al-Qur’an yang dipercaya untuk
mendatangkan kekuatan magis, seperti dalam pembacaan tirakat puasa
Ngrowot. Puasa Ngrowot adalah tirakat puasa yang dilakukan dengan cara
seorang pelaku tidak memakan makanan yang terbuat dari beras selama masa
pelaksanaanya. Tidak hanya itu, dalam tirakat puasa Ngrowot juga seorang
pengamal harus membaca ayat dan surat-surat pilihan tertentu dalam alQur’an yang diyakini mampu mendatangkan hal-hal postitif dan
mendatangkan kekuatan magis. Ditemukan dua versi yang berbeda dalam
proses pembacaanya meski dalam pengamalanya sama, yakni tidak
menkonsumsi makanan yang terbuat dari bahan beras.
Dari fenomena di atas, penulis berusaha meneliti terhadap
penggunaan ayat dan surat-surat pilihan. Ada tiga model Resepsi al-Qur’an,
yakni resepsi interpretasi, resepsi estetis dan resepsi fungsional. Dari keriga
tipologi kajian tersebut, penulis menggunakan resepsi Interpretasi dan
resepsi Fungsional yang digagas oleh Hans Robert Jeus, serta menggunakan
pendekatan Fenomenologi Edmund Husserl yang digunakan sebagai alat
analisis dalam penelitian ini. Metode yang digunakan dalam penelitian ini
adalah dengan melalui pedekatan deskriptif kualitatif. Adapun untuk
mendapatkan data-data yang terkait dengan tema penelitian digunakan
beberapa metode pengumpulan data dengan melakukan observasi,
wawancara mendalam dan dokumentasi.
Dalam penelitian ini, makna yang terkandung dalam tirakat puasa
Ngrowot adalah sebagai bentuk riyad}a dalam upaya mengolah hati dan jiwa,
serta mengandung banyak manfaat lainya. Adapun ayat dan surat-surat alQur’an yang diyakini dapat mendatangkan kekuatan magis dan hal-hal
positif lainya yaitu, dengan menggunakan 3 surat pilihan dan 2 ayat alQur’an. 3 surat yang dimaksud adalah: Pertama, surat Al-Fatih}ah}. Kedua,
Surat Al-Ikhlas}, dan ketiga, surat Asy-Syarah}. Sedangkan 2 ayat yang
digunakan yaitu: Pertama, Surat Al-Baqarah ayat 255. Dan kedua, Surat
Asy-Syuro’ ayat 19.
227103007 | K IAT-22007 IHS r | Perpustakaan Pusat (Lantai 3) | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - No Loan |
Tidak tersedia versi lain