Textbook
Kualitas Dan Makna Hadis Keistimewaan Aisyah RA Bagaikan Bubur Dalam Kutubu Tis’ah
Sebelum Islam datang banyak perempuan yang memposisikan diri seperti
Cleopatra pada mesir kuno dan Ratu Balqis pemimpin kerajaan Saba di Yaman,
mereka sebagai perempuan yang memimpin umat di zamannya. Kemudian
berlanjut pada masa Rasulullah hidup. Aisyah memposisikan diri sebagai
perempuan yang terlibat dalam pencetak peradaban Islam. Sehingga hal ini
menarik untuk diteliti lebih lanjut yang kemudian peneliti ingin mengungkapkan
makna dari hadis, literature ini menyebutkan bahwa keistimewaan Aisyah istri
Nabi diantara keistimewaan tersebut, Nabi menyebutnya Aisyah Bagaikan bubur.
Sebenarnya apa yang dimaksud dari bubur itu pada diri Aisyah merupakan
kalimat yang masih musykil. Berdasarkan latar belakang yang telah di uraikan di
atas, maka di rumuskan rumusan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana Kualitas
Aisyah Bagaikan Bubur Dalam Kutubu Tis’ah? 2. Bagaimana Makna Hadis
Aisyah Bagaikan Bubur Dalam Kutubu Tis’ah?
Untuk menjawab permasalahan diatas, maka dipakai Metode penelitian yang
berjenis kualitatif dengan sumber data primer kitab Kutubu Tis’ah, Kemudian
dibantu oleh data sekunder yang menunjang dari artikel, jurnal, buku-buku,
aplikasi, dan teknik analisis data ma’anil hadis kritik sanad dan matan.
Hasil dari penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa hadis keutamaan Aisyah
berkualitas ṣaḥīḥ karena perawi yang meriwayatkan tidak teridentifikasi hal-hal
yang menyebabkan cacatnya rawi. Hadis ini telah mencapai tanda-tanda
keṣaḥīḥan seperti muttaṣil, ‘adil, ḍabit, terhindar dari syādz dan ‘illat. Hadis ini
ditemukan dalam Kutubu Tis’ah tetapi hanya ditemukan dalam 7 kitab yaitu
Bukhārī, Muslim, Nasāi`, Ahmad bin Hanbal, Ad-Darimī, Tirmizī, dan Ibn Majāh.
Kemudian hadis ini diriwayatkan oleh tiga orang sahabat yaitu Abū Musā,
‘A`isyah, dan Anās bin Malīk. Makna yang terkandung di dalam hadis ini, adalah
Rasulullah menyukai bubur artinya Rasul mencintai Aisyah, seperti parasnya yang
cantik, tubuhnya yang tinggi, kulitnya yang putih, kecerdasan, kesabaran,
keuletan, keberanian, lembut, sopan tutur bahasannya, dan Aisyah sebagai satusatunya istri yang dinikahi Rasul dalam keadaan masih perawan, dan lain-lain.
Makna yang terkandung di dalam hadis ini, maksudnya adalah Rasulullah
menyukai bubur artinya Rasul mencintai Aisyah, seperti parasnya yang cantik,
tubuhnya yang tinggi, kulitnya yang putih, kecerdasan, kesabaran, keuletan,
keberanian, lembut, sopan tutur bahasannya, dan Aisyah sebagai satu-satunya istri
yang dinikahi Rasul dalam keadaan masih perawan, dan lain-lain. karena dilihat
dari teksturnya bubur itu lembut seperti sikap Aisyah, makanan yang mudah
dicerna seperti pejelasan hukum yang mudah dipahami oleh sahabat karena
disampaikan melalui Aisyah, makanan yang bisa dimakan oleh anak-anak atau
orang dewasa seperti sikap Aisyah yang menyenangkan ketika bersosial dengan
siapa saja, makanan yang mudah ditelan seperti Aisyah yang cerdas memahami
apa yang disampaikan Nabi sehingga diibaratkan sebagai bubur yakni menjadi
makanan favorit Nabi SAW
227107002 | K ILH-22002 SRI k | Perpustakaan Pusat (Lantai 3) | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - No Loan |
Tidak tersedia versi lain