Textbook
Efektivitas Pembelajaran IPS Menggunakan E-learning di MTs Negeri 3 Kabupaten Cirebon
Keberhasilan pendidikan bisa di lihat dari proses pembelajaran itu berlangsung,
bagaimana guru mampu mengelola kelas dengan baik agar proses pembelajaran berjalan
efektif, dan mampu memajukan atau mewujudkan tujuan pendidikan. Efektivitas bisa
diartikan sebagai pengukuran keberhasilan dalam pencapaian tujuan-tujuan yang telah
ditentukan. Pembelajaran dianggap efektif apabila skor yang dicapai siswa memenuhi
batas minimal kompetensi yang telah dirumuskan.
E-learning adalah media pembelajaran online yang bersifat open search, dengan
menggunakan media e-learning yang dapat di operasikan lewat internet, maka proses
pembelajaran dapat dimaksimalkan dengan sebaik mungkin, karena banyak manfaat baik
bagi yang mengajar maupun yang mengikuti pembelajaran.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Yang menjadi subjek penelitian
disini adalah guru mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial. Teknik pengumpulan data
dalam penelitian ini melalui penelitian lapangan, untuk memperoleh data lapangan,
penulis melakukan observasi wawancara atau interview, dokumentasi dan triangulasi.
Teknik analisis data yang digunakan yaitu reduksi data, penyajian data, dan verifikasi
data.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Pelaksanaan pembelajaran Ips
menggunakan e-learning di MTs Negeri 3 Cirebon dalam proses pembelajaran IPS anakanak mempunyai tahapan-tahapan yang pertama harus masuk ke akun e-learning masingmasing terlebih dahulu, lalu absen, kemudian anak-anak masuk ke bahan ajar untuk
mencatat materi yang terdapat pada bahan ajar yang sudah dikelompokkan oleh guru
dalam setiap pertemuan yang tercantum dalam RPP yang sudah dibuat oleh guru. Dalam
proses pembelajaran IPS melalui e-learning juga terdapat kendala-kendala salah satunya
adanya sinyal yang kurang bagus. Efektivitas pembelajaran IPS menggunakan e-learning
dilihat dari hasil uts bisa dikatakan kurang efektif karena ada bebearapa anak yang tidak
mengerjakan tugas, nilai nya kurang dari ketuntasan minimum. Dilihat dari ketuntasan
belajar dari mulai mengumpulkan tugas harian, nilai uts, uas, anak-anak banyak yang
sudah mencapai ketuntasan minimum, untuk pengumpulan tugas juga anak-anak banyak
yang mengumpulkan sesuai dengan waktu yang sudah ditentukan oleh pihak sekolah.
Tetapi ada beberapa anak yang nilainya tidak memenuhi ketuntasan minimum dan telat
dalam pengumpulan tugas, dengan ini Ibu Najemah mengatakan pembelajaran IPS
melalui e-learning itu dikatakan kurang efektif. Factor pendukung pembelajaran melalui
e-learning adalah Guru di MTs Negeri 3 Kabupaten Cirebon melakukan pembelajaran elearning karena factor kondisi, peraturan pemerintah, serta tugas dan peran seorang guru
untuk mampu memberikan kualitas pembelajaran yang baik dalam segala kondisi.
Adapun factor penghambat dalam proses pembelajran e-learning di MTs Negeri Cirebon
ini adalah karna factor internal dan eksternal, mulai dari siswa yang tidak mempunyai
laptop ataupun handphone android karena orang tuanya memiliki keterbatasan ekonomi,
sinyal yang kurang memadai karena tempat tinggal sisawa yang rumahnya di pelosokpelosok sehingga menghambat proses pembelajaran.
227304063 | K IPS-22063 SRI e | Perpustakaan Pusat (Lantai 3) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain