Textbook
Hubungan Antara Self-Regulated Learning Dengan Prokrastinasi Tugas Biologi Siswa Dalam Pembelajaran Daring I SMAN 1 Luragung
Penelitian ini dilakukan berdasarkan permasalahan siswa dalam mengerjakan tugas secara
daring dalam mata pelajaran biologi . Awal bulan Maret tahun 2020 Indonesia dikejutkan dengan
wabah virus corona (Covid-19) yang berdampak pada sistem pendidikan Indonesia sehingga mau
tidak mau pembelajarannya di alihkan di rumah dengan sistem pembelajaran dalam jaringan
(daring). Terlebih setiap mata pelajaran yang dihadapi siswa mempunyai kesulitannya masingmasing terutama dalam mata pelajaran biologi yang ingin penulis ketahui. Tujuan penelitian ini
adalah untuk mengkaji hubungan self-regulation siswa melalui pembelajaran dalam jaringan
(daring) terhadap prokrastinasi tugas biologi di SMAN 1 Luragung. Pendekatan penelitian ini
adalah kuantitatif korelasional. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI MIPA di SMAN 1
Luragung yang telah diberikan tugas oleh guru dalam pembelajaran biologi secara daring. Subjek
penelitian sejumlah 58 siswa dari 2 kelas yaitu kelas XI MIPA 1 dan XI MIPA 2. Instrumen yang
digunakan adalah skala prokrastinasi tugas dan skala regulasi diri. Koefisien item valid
prokrastinasi bergerak dari 0,337 sampai dengan 0,876, sedangkan koefisien item valid regulasi diri
bergerak dari -0,144 sampai dengan 0,883. Alat pengumpulan data berupa skala regulasi diri
dengan reabilitas 0,966 dan skala prokrastinasi tugas biologi yang memiliki reabilitas 0,942.
Analisis data dilakukan dengan teknik statistik product moment dari pearson. Hasil penelitian ini
menunjukan sebagian besar siswa memiliki tingkat regulasi yang sedang yaitu sebanyak 83% dan
prokrastinasi tugas biologi dalam kategori tinggi sebanyak 72%. Berdasarkan gender regulasi diri
siswa perempuan lebih tinggi 19% sedangkan pada siswa laki-laki 12,5 %. Prokrastinasi tugas pada
siswa perempuan lebih rendah 64% sedangkan pada siwa laki-laki 81,25%. Hasil uji statistik
diperoleh koefisien kolerasi sebesar -0,630. Hal ini menunjukkan adanya hubungan negatif dan
signifikan antara regulasi diri dengan prokrastinasi tugas dengan sumbangan efektif sebesar 39,7%.
Semakin besar regulasi diri yang dimiliki siswa maka semakin rendah prokrastinasi tugas yang
dilakukannya. Sebaliknya, semakin rendah regulasi diri yang dimiliki siswa maka semakin tinggi
prokrastinasi yang dilakukan. Selebihnya sebesar 60,3% terbentuknya prokrastinasi tugas biologi
dipengaruhi oleh faktor yang lain yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal
diantaranya kondisi fisik dan kondisi psikologis. Faktor eksternal diantaranya kondisi keluarga,
lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat.Penelitian ini dilakukan berdasarkan permasalahan siswa dalam mengerjakan tugas secara
daring dalam mata pelajaran biologi . Awal bulan Maret tahun 2020 Indonesia dikejutkan dengan
wabah virus corona (Covid-19) yang berdampak pada sistem pendidikan Indonesia sehingga mau
tidak mau pembelajarannya di alihkan di rumah dengan sistem pembelajaran dalam jaringan
(daring). Terlebih setiap mata pelajaran yang dihadapi siswa mempunyai kesulitannya masingmasing terutama dalam mata pelajaran biologi yang ingin penulis ketahui. Tujuan penelitian ini
adalah untuk mengkaji hubungan self-regulation siswa melalui pembelajaran dalam jaringan
(daring) terhadap prokrastinasi tugas biologi di SMAN 1 Luragung. Pendekatan penelitian ini
adalah kuantitatif korelasional. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI MIPA di SMAN 1
Luragung yang telah diberikan tugas oleh guru dalam pembelajaran biologi secara daring. Subjek
penelitian sejumlah 58 siswa dari 2 kelas yaitu kelas XI MIPA 1 dan XI MIPA 2. Instrumen yang
digunakan adalah skala prokrastinasi tugas dan skala regulasi diri. Koefisien item valid
prokrastinasi bergerak dari 0,337 sampai dengan 0,876, sedangkan koefisien item valid regulasi diri
bergerak dari -0,144 sampai dengan 0,883. Alat pengumpulan data berupa skala regulasi diri
dengan reabilitas 0,966 dan skala prokrastinasi tugas biologi yang memiliki reabilitas 0,942.
Analisis data dilakukan dengan teknik statistik product moment dari pearson. Hasil penelitian ini
menunjukan sebagian besar siswa memiliki tingkat regulasi yang sedang yaitu sebanyak 83% dan
prokrastinasi tugas biologi dalam kategori tinggi sebanyak 72%. Berdasarkan gender regulasi diri
siswa perempuan lebih tinggi 19% sedangkan pada siswa laki-laki 12,5 %. Prokrastinasi tugas pada
siswa perempuan lebih rendah 64% sedangkan pada siwa laki-laki 81,25%. Hasil uji statistik
diperoleh koefisien kolerasi sebesar -0,630. Hal ini menunjukkan adanya hubungan negatif dan
signifikan antara regulasi diri dengan prokrastinasi tugas dengan sumbangan efektif sebesar 39,7%.
Semakin besar regulasi diri yang dimiliki siswa maka semakin rendah prokrastinasi tugas yang
dilakukannya. Sebaliknya, semakin rendah regulasi diri yang dimiliki siswa maka semakin tinggi
prokrastinasi yang dilakukan. Selebihnya sebesar 60,3% terbentuknya prokrastinasi tugas biologi
dipengaruhi oleh faktor yang lain yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal
diantaranya kondisi fisik dan kondisi psikologis. Faktor eksternal diantaranya kondisi keluarga,
lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat.
227306010 | K BIO-22010 RAN h | Perpustakaan Pusat (Lantai 3) | Tersedia - Tersedia |
Tidak tersedia versi lain