Textbook
Kegiatan Pengajian Rutin Kitab Ta'lim Al-Muta'allim dalam Membina Sikap Ta'dzim Ramaja Usia 15-21 Tahun Kepada Guru di Masjid Jami' Al-Ikhlas Desa Sindangmekar Kecamatan Dukuhpuntang Kabupaten Cirebon
Kegiatan pengajian rutin kitab Ta’lim Al-Muta’allim adalah salah satu
program kegiatan yang diadakan oleh Ikatan Remaja Masjid (IRMAS) Al-Ikhlas,
kegiatan ini dilakukan sebagai bentuk perkumpulan remaja yang bertujuan untuk
dapat menjadi tempat pembinaan akhlak yang baik, seperti sikap ta’dzim atau
memuliakan guru dan orang yang lebih tua.
Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh data tentang kegiatan
pengajian rutin kitab Ta’lim Al-Muta’allim, untuk mengetahui bagaimana sikap
ta’dzim remaja usia 15-21 tahun kepada guru, bagaimana hubungan kegiatan
pengajian rutin Kitab Ta’lim Al-Mut’allim dalam membina sikap ta’dzim remaja
kepada guru, serta faktor pendukung dan penghambat dalam kegiatan pengajian
rutin.
Pengajian adalah suatu proses pembinaan yang dilakukan melalui
pemberian materi agama secara berkesinambungan. Pengajian diadakan untuk
membina dan mengembangkan hubungan manusia yang santun dan serasi antar
sesamanya, dan diantara manusia dengan lingkungannya dalam rangka membina
masyarakat yang bertakwa kepada Allah SWT.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif
dengan langkah-langkah seperti observasi, wawancara dan dokumentasi.
Selanjutnya, dianalisis dengan mereduksi data, menyajikan data, kemudian
penarikan kesimpulan dan verifikasi data.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kegiatan pengajian rutin kitab Ta’lim
Al-Muta’allim di Masjid Jami’ Al-Ikhlas telah menjalankan fungsinya dengan
baik yaitu sebagai tempat belajar mengajar, sebagai lembaga pendidikan, sebagai
wadah kegiatan dan beraktivitas, sebagai pusat pembinaan dan pengembangan,
sebagai jaringan komunikasi, ukhuwah dan wadah silaturrahmi. Adapun sikap
ta’dzim tersebut meliputi tidak duduk di depan guru, tidak mulai berbicara pada
guru tanpa seizinnya, selalu datang tepat waktu, mendengarkan saat guru
menerangkan seraya mencatat, duduk di depan guru selalu sopan, ketika bertemu
guru dijalan senantiasa berhenti dipinggir jalan seraya menaruh rasa hormat, tidak
mendahului guru ketika berjalan, mencari kerelaan hati guru sudah diterapkan
dengan baik. Pembinaan sikap ta’dzim melalui beberapa upaya, yaitu dengan
pengajaran, pembiasaan, keteladanan, dan nasehat. Adapun faktor pendukung dan
penghambat pembinaan sikap ta’dzim, yaitu adanya bimbingan dari orang tua,
adanya sosok figur yang menjadi panutan yaitu melalui pendidik/guru, serta
berasal dari keadaan peserta didik itu sendiri. Adapun faktor penghambat yaitu
dari pergaulan lingkungan luar, pengawasan orang tua dan keluarga yang kurang,
dan pengaruh media sosial
227301017 | K PAI-22017 NEN p | Perpustakaan Pusat (Lantai 3) | Tersedia - Tersedia |
Tidak tersedia versi lain