Textbook
Perbandingan Antara Model Pembelajaran Auditory Intellectually Repitition Dan Koloboratif Tipe Round Robin Untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa
Pada proses pembelajaran khususnya pada pembelajaran matematika
terdapat beberapa permasalahan yang ditemui, misalnya siswa yang malas belajar,
rumus-rumus yang abstrak, penjelasan yang monoton sehingga pembelajaran
matematika dianggap membosankan dan sulit untuk dipahami. Oleh karena itu,
perlu adanya pembelajaran yang dapat mencapai tujuan dalam pembelajaran
salah satunya adalah kemampuan komunikasi matematis agar siswa dapat
mengkomunikasikan matematika baik secara tulisan maupun lisan. Untuk itu, salah
satu cara agar dapat menggembangkan kemampuan komunikasi matematis adalah
dengan menerapkan model pembelajaran Auditory Intellectually Repitition dan
Kolaboratif Tipe Round Robin dalam pembelajaran matematika. Penelitian ini
bertujuan untuk : 1). Mengetahui seberapa besar peningkatan kemampuan
komunikasi matematis siswa setelah diberi model pembelajaran Auditory
Intellectually Repitition, 2). Mengetahui seberapa besar peningkatan kemampuan
komunikasi matematis siswa setelah diberi model pembelajaran kolaboratif tipe
round robin, 3). Mengetahui apakah terdapat perbedaan kemampuan komunikasi
matematis siswa antara siswa yang diberi model pembelajaran auditory
intellectually repitition dan kolaboratif tipe round robin, 4).Mengetahui respon
siswa terhadap penerapan model pembelajaran auditory intellectually repitition
dan kolaboratif tipe round robin. Penelitian ini dilakukan di SMP IT Salman
Assalam dengan metode yang digunakan pendekatan kuantitatif dengan desain
penelitian Quasi Eksperimental dalam bentuk The Nonequivalent Pretest-Posttest
Control Group Design. Sampel yang digunakan kelas VIII C terdiri dari 20 siswa
dan VIII D terdiri dari 25 siswa. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan
instrumen tes berupa pretest-postest dalam bentuk uraian, angket respon siswa dan
observasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa : 1). Terdapat peningkatan
kemampuan komunikasi matematis siswa berdasarkan n-gain adalah sebesar 0,41.
2). Terdapat peningkatan kemampuan komunikasi matematis siswa berdasarkan ngain adalah sebesar 0,62. 3). Terdapat perbedaan yang signifikan antara
penerapan model pembelajaran auditory intellectually repitition dan kolaboratif
tipe round robin dengan nilai signifikansi sebesar 0,04, 4). Respon siswa pada
penerapan model pembelajaran AIR sebesar 72,33% (cukup baik) dan kolaboratif
tipe round robin sebesar 78,04 (baik).
227305003 | K MTK-22003 DIN P | Perpustakaan Pusat (Lantai 3) | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - No Loan |
Tidak tersedia versi lain